MANGUNSARI (16/08) – Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro dari Program Studi S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian yang bertugas di Desa Mangunsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, menginisiasi program pengembangan home industry cabai melalui branding identitas usaha. Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) ke-8, yakni pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.
Latar belakang program ini adalah kurangnya pemanfaatan potensi lokal, khususnya cabai, yang melimpah di Desa Mangunsari. Padahal, komoditas ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, UMKM yang bergerak di bidang pertanian cabai, seperti Inlander Farmers, masih belum memiliki branding logo yang jelas sehingga kesulitan dalam memasarkan produknya.
"Saya melihat potensi besar dari cabai yang dihasilkan petani di Desa Mangunsari. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi, seperti kurangnya inovasi produk dan lemahnya branding," ujar Muhammad Syamsul Huda, mahasiswa Undip.
Program ini bertujuan untuk membantu UMKM lokal, khususnya Inlander Farmers, untuk meningkatkan nilai tambah produk cabai melalui branding yang kuat. Dengan adanya logo dan identitas usaha yang jelas, diharapkan produk cabai dari Desa Mangunsari dapat lebih dikenal dan diminati oleh konsumen.
"Saya akan melakukan desain logo dan kemasan. Harapannya, program ini dapat meningkatkan pendapatan petani cabai," ujar Muhammad Syamsul Huda.
Melalui program ini, mahasiswa KKN Undip tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada petani, tetapi juga ikut serta dalam memberdayakan masyarakat desa. Dengan begitu, potensi sumber daya lokal dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sebelum ada branding, cabai saya biasa aja. Sekarang, dengan kemasan yang menarik dan logo yang unik, cabai saya jadi lebih bernilai. Saya sangat bersyukur dengan program ini. Selain mendapatkan ilmu baru tentang pengemasan, saya juga jadi lebih percaya diri untuk memasarkan produk saya," tutur Mas Hafiz, petani cabai.
Penulis : Muhammad Syamsul Huda
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook